Lokasi pemasangan baliho yang paling parah, menurut mereka, ditemukan di wilayah Kualin dan Mollo Tengah. Baliho di kedua daerah tersebut dipasang dengan sangat tidak rapi, sehingga masyarakat enggan untuk memperhatikan.
“Di Kualin dan Mollo Tengah, pemasangannya sangat amburadul. Bagaimana masyarakat bisa tahu dan mengenal para calon jika baliho mereka dipasang seperti itu? Orang melihatnya saja sudah malas,” ujar Longginus dan Dedan.
Menanggapi hal ini, Ketua Tim Pemenangan Paket Bersatu yang juga Ketua Tim Koalisi Partai Paket Siaga tingkat Kabupaten TTS, Sandy Rupidara, turut menyayangkan kondisi pemasangan baliho Cakada yang tidak rapi tersebut. Ia meminta agar KPU Kabupaten TTS segera memperbaiki pemasangan baliho tersebut, agar lebih layak dan enak dilihat oleh masyarakat.
“Pemasangan yang asal-asalan seperti itu jelas merugikan Cakada kami. Masyarakat jadi enggan melihat baliho, dan hal ini tentu mempengaruhi sosialisasi calon. Kami mendesak KPU Kabupaten TTS untuk segera memperbaikinya,” ungkap Sandy.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan KPU Kabupaten TTS dapat segera bertindak untuk memastikan pemasangan alat peraga kampanye dilakukan sesuai dengan aturan, sehingga informasi mengenai para calon kepala daerah dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.