Site icon MataTimor.Com

Tinjau Lokasi Kebakaran di Desa Belle, Marthen Natonis Desak Respon Cepat dari Pemda TTS

IMG 20241222 WA0056

Marthen Natonis Bersama keluarga korban kebakaran di Desa Belle, kecamatan Kie

Matatimor.com – TTS –Sabtu, 21 Desember 2024 – Ketua Komisi Satu DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Marthen Natonis, S.Hut., M.Si, melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang terjadi di Desa Belle, Kecamatan Ki’e, Kabupaten TTS. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi korban kebakaran dan memastikan bantuan segera disalurkan kepada keluarga yang terdampak.

Musibah kebakaran yang melanda rumah dan kios milik keluarga Bapak Yupither Poli dan Ibu Adolfina Lasa terjadi pada Kamis malam, 19 Desember 2024, sekitar pukul 22.30 WITA. Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti.

Kebakaran tersebut menghanguskan seluruh isi rumah dan kios yang menjadi sumber penghidupan keluarga ini. Kerugian material yang dialami korban diperkirakan sangat besar. Selain kehilangan barang dagangan senilai Rp 2 juta dan uang tunai sekitar Rp 2 juta, keluarga ini juga kehilangan dokumen-dokumen penting. Di antaranya, ijazah SD, SMP, dan SMA atas nama Erny Poli (21 tahun), akta nikah, surat baptis, akta kelahiran seluruh anggota keluarga, serta barang-barang lainnya.

Keluarga Yupither Poli, yang terdiri dari lima anak berusia 4 hingga 21 tahun, saat ini tengah berjuang untuk bangkit dari kejadian tersebut. Anak-anak mereka, termasuk yang masih sekolah seperti Agnes Poli (16 tahun), Endy Poli (11 tahun), dan Priski Poli (4 tahun), kehilangan kebutuhan dasar dan dukungan penting untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Pemerintah Desa Belle menjadi pihak pertama yang memberikan bantuan kepada keluarga korban. Melalui Pj. Kepala Desa, pemerintah desa bersama masyarakat setempat bergerak cepat memberikan bantuan berupa bahan makanan, pakaian, dan alat-alat dapur untuk meringankan beban korban.

Dalam kunjungannya, Marthen Natonis mengapresiasi langkah tanggap dari Pemerintah Desa Belle. Ia menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah untuk segera turun tangan membantu keluarga korban kebakaran ini.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Pj. Kepala Desa Belle yang sudah memberikan perhatian secara cepat. Dalam segala kondisi, pemerintah harus hadir memberikan solusi nyata,” ujar politisi muda yang juga merupakan ketua DPD Perindo TTS

Ia juga mendesak agar Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten TTS, segera mengambil langkah konkret. “Saya berharap Dinas Sosial dan BPBD bisa memberikan respon cepat, turun langsung ke lokasi, dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. Jangan sampai keluarga korban merasa ditinggalkan,” tambahnya.

Hingga saat ini, keluarga korban sangat membutuhkan berbagai bantuan, termasuk perlengkapan rumah tangga, pakaian, dan dukungan finansial untuk membangun kembali kehidupan mereka. Selain itu, pengurusan ulang dokumen-dokumen penting yang hilang dalam kebakaran menjadi prioritas mendesak.

Media ini mencoba menghubungi pihak Dinas Sosial dan BPBD untuk mengonfirmasi rencana bantuan yang akan diberikan kepada keluarga korban. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak terkait.

Kejadian ini menyoroti pentingnya sistem tanggap darurat yang lebih baik, termasuk upaya pencegahan kebakaran di wilayah pedesaan. Desa-desa seperti Belle membutuhkan perhatian lebih dalam hal edukasi pencegahan kebakaran, penyediaan alat pemadam kebakaran sederhana, serta perlindungan sosial bagi warga yang terdampak bencana.

Kehadiran Marthen Natonis di lokasi kebakaran diharapkan dapat mendorong langkah-langkah konkret dari pemerintah daerah. Musibah ini menjadi pengingat bahwa tanggung jawab pemerintah tidak hanya berhenti pada penanganan pasca-bencana, tetapi juga pada upaya mitigasi untuk mencegah terjadinya musibah serupa di masa depan.

Keluarga korban saat ini masih bertahan dengan dukungan dari warga dan pemerintah desa. Harapan besar mereka adalah adanya perhatian yang lebih besar dari pemerintah daerah untuk membantu mereka bangkit dari musibah ini.

Exit mobile version