MataTimor.com – TTS – SMK Negeri Polen, sebuah sekolah yang terletak di Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Jusniati V. Tasoin, S.Pd., tampil memukau pada Sabtu, 3 Mei 2025. Sekolah ini ambil bagian dalam Gebyar/Pameran Produk SMA, SMK/SLB – Tari Kreasi, Lomba Solo, dan Cerdas Cermat se-Kabupaten TTS dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2025 yang diselenggarakan di Lapangan Pemda TTS.
Terpantau langsung oleh MataTimor.com, tujuh siswa-siswi SMK Negeri Polen tampil memikat dengan tarian bertajuk “Meup Lene Ma Tapau Pena”. Di hadapan enam orang juri dan ribuan penonton, para siswa tampil totalitas, memukau hadirin dengan gerakan energik dan ekspresi penuh makna, yang disambut dengan sorakan serta tepuk tangan meriah.
Tarian “Meup Lene Ma Tapau Pena”, yang berarti “Kerja Kebun dan Menumbuk Jagung” dalam Bahasa Indonesia, mengangkat aktivitas budaya masyarakat Timor Tengah Selatan atau Atoin Meto. Dalam budaya ini, bertani (meup lene) dipandang sebagai pekerjaan mulia karena menghasilkan bahan pangan utama yang dibutuhkan setiap hari.
Rangkaian kegiatan bertani dimulai dengan tradisi makan sirih pinang (t’mam), yang dipercaya memberi semangat sebelum bekerja. Dilanjutkan dengan membersihkan lahan, menanam benih jagung, dan saat musim panen tiba, jagung diolah menjadi makanan khas TTS yakni jagung bose. Untuk menghasilkan jagung bose, jagung harus ditumbuk (tapau’) dan disaring (tak pese).
Aktivitas harian yang sederhana ini diolah menjadi seni tari yang sarat makna dan mengandung nilai kultural tinggi.
Lebih menarik lagi, di penghujung pertunjukan, para penari menyampaikan pesan mendalam:
“Saling menopang dan menjaga ketahanan pangan, karena pangan sangat penting untuk kehidupan.”