MataTimor.com – TTS – Ratusan warga yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang Posko Perjuangan Rakyat (DPC POSPERA) Timor Tengah Selatan (TTS) bersama Forum Pemerhati Demokrasi Timor (FPDT) menggelar aksi damai di depan kantor PLN Unit SoE, Kamis (8/5). untuk menuntut pemenuhan hak dasar berupa akses listrik bagi masyarakat di pelosok TTS yang hingga kini masih hidup dalam kegelapan.
Aksi yang berlangsung pukul 13.20 WITA ini diikuti sekitar 500 demonstran. Turut hadir untuk menjaga ketertiban pihak Kepolisian Resor TTS dan Kodim 1621/TTS.
terdengar langsung Dalam orasi para peserta aksi menyuarakan keprihatinan atas ketimpangan pembangunan, khususnya di bidang kelistrikan.
“Sudah 79 tahun Indonesia merdeka, tapi kami masih hidup tanpa listrik. Di tengah era digital, anak-anak kami masih belajar dengan lampu minyak. Desa-desa kami tetap gelap dan tertinggal,” teriak salah satu orator.
Demonstran menyatakan, gelap yang mereka alami bukan hanya soal minimnya pencahayaan malam hari, tetapi juga mencerminkan suramnya masa depan masyarakat yang tidak mendapat akses dasar dari negara.
Selama aksi, para peserta juga menyoroti lambannya proses pengajuan listrik yang sudah dilakukan berulang kali. Mereka mengklaim telah mengajukan proposal sebanyak delapan kali — enam kali di SoE dan dua kali di Kupang — namun belum juga mendapat kejelasan.
“Penyertaan modal dari negara mencapai Rp3 triliun, tapi daerah kami tetap gelap. Jika dalam satu tahun tak ada realisasi, kami akan membawa persoalan ini ke jalur hukum,” ujar salah satu perwakilan demonstran.
Selain itu, mereka menyinggung dampak serius dari ketiadaan listrik, seperti meningkatnya kerentanan terhadap praktik perdagangan manusia (human trafficking) dan ketertinggalan pendidikan di tengah tuntutan era digital.
“Bayangkan, anak-anak sekolah harus mengikuti pembelajaran digital, tapi kami masih mengisi daya ponsel dengan aki,” imbuh orator lainnya.
Melalui aksi ini, DPC POSPERA TTS dan FPDT menyerukan negara agar segera hadir memenuhi kebutuhan dasar rakyat, serta memastikan bahwa pembangunan benar-benar merata hingga ke pelosok.
terpantau, sebuah tagline yang merupakan seruan utama aksi tersebut adalah “Kami tidak butuh janji kami butuh terang!”
Hingga Berita ini diturunkan, Aksi masih berlangsung.