Ribuan Anakan dan 100 Paket Sembako Warnai HUT PDI Perjuangan ke-52 di Kabupaten TTS

oleh -Dibaca 134 Kali
oleh
Picsart 25 01 10 19 17 59 980

Matatimor.com – TTS – Peringatan HUT ke-52 PDI Perjuangan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) berlangsung meriah dan penuh manfaat sosial. Berlokasi di destinasi wisata alam Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT, Ir. Emilia Nomleni, bersama Sekretaris DPD Yunus Takandewa dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Mordekai Liu. Acara tersebut dihadiri oleh anggota Fraksi PDI Perjuangan dari tingkat provinsi hingga kabupaten, termasuk dari Kabupaten TTU, Kabupaten Kupang, dan sejumlah pengurus partai lainnya.
Tak hanya para pejabat dan kader partai, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat luas, PJ. Bupati TTS Seperius Edison Sipa bersama jajaran pemerintah daerah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTT Arief Mahmud, Kepala PLN Soe, dan para tamu undangan.
Momentum peringatan ini diisi dengan gerakan penanaman ribuan anakan pohon produktif di Fatumnasi. Emilia Nomleni menjelaskan bahwa sebanyak 200 anakan durian, 1.000 anakn jeruk, 200 anakan apel, 500 anakan kopi, dan 500 anakan alpukat ditanam dan sebagian besar akan dibagikan kepada masyarakat untuk ditanam di pekarangan masing-masing. “Kami berharap jeruk dan apel bisa kembali menjadi ikon Kabupaten TTS,” ujar politisi senior yang telah menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi NTT selama dua periode tersebut.
Menurut Nomleni, kegiatan ini tidak hanya merupakan bagian dari ceremonial ulang tahun partai, tetapi juga bagian dari instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk terus mendukung penghijauan dan ketahanan pangan. “Meskipun hasilnya tidak dapat dirasakan segera, pohon-pohon ini akan bermanfaat untuk generasi mendatang. Ini adalah bagian dari komitmen kami bersama rakyat dalam jangka panjang,” jelasnya.
Selain penanaman pohon, acara juga diisi dengan pembagian 100 paket sembako untuk 80 keluarga di Desa Fatumnasi dan 20 keluarga di Desa Kuanoel. Pembagian ini dilakukan sebagai wujud kepedulian PDI Perjuangan terhadap masyarakat setempat.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi Zoom bersama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang menyampaikan arahan terkait gerakan sosial partai dengan mengangkat thema ‘Satyam Eva Jayate’.
Di sela-sela acara penanaman anakan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Mordekai Liu, menyampaikan bahwa melalui komunikasi pemerintah hari ini juga mereka telah melakukan survei ke beberapa desa terisolir seperti Nenas dan Sutual. Desa-desa tersebut masih belum terjangkau jaringan listrik dan diharapkan tahun depan PLN dapat melayani kebutuhan listrik masyarakat di sana.
“hari ini Kami bersama pihak PJ. Bupati TTS, ibu Ketua DPRD Provinsi NTT, Pihak PLN dan BKSDA telah melakukan survey dan mendiskusikan pengalihan status Cagar Alam Mutis yang telah berubah satutus menjadi Taman Nasional. Hal ini penting untuk membuka akses listrik di desa-desa tersebut, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” ujar Mordekai Liu.
Ketua DPD PDI Perjuangan, Emilia Nomleni, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata perhatian partai terhadap masyarakat. “Tidak ada yang kebetulan di kolong langit ini. Proses ini adalah langkah bersama untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses dan manfaat penuh dari sumber daya yang ada,” katanya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol perayaan, tetapi juga momentum strategis untuk mendorong perubahan positif di TTS, khususnya dalam bidang lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Ketua DPD PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk Kepala BKSDA, PJ Bupati TTS, serta masyarakat yang mendukung program penghijauan dan pembangunan infrastruktur ini.
“Fatumnasi dan Mutis adalah warisan bersama yang harus kita jaga. Kita berkomitmen untuk menjadikan daerah ini lebih baik bagi masyarakat dan generasi mendatang,” tutup Nomleni.
HUT ke-52 PDI Perjuangan di Kabupaten TTS ini menjadi bukti bahwa partai tidak hanya hadir dalam urusan politik, tetapi juga dalam aksi nyata untuk masyarakat.