MataTimor.com – TTS – Polemik hilangnya inventaris rumah jabatan (Rujab) tiga pimpinan DPRD Timor Tengah Selatan (TTS) terus menuai sorotan. Menanggapi tuduhan yang seolah-olah barang-barang tersebut hilang atau dibawa oleh pimpinan DPRD periode sebelumnya, Mantan Wakil Ketua DPRD TTS periode 2019-2024, Relygius L. Usfunan, SH yang akrab disapa Egy melakukan klarifikasi dan meminta audit dari Inspektorat untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut.
Dalam konferensi pers yang digelar di ruang Badan Anggaran DPRD TTS, Senin (10/3/2025), Egy menegaskan bahwa ketika dirinya bersama pimpinan DPRD periode 2019-2024 mulai menempati rumah jabatan pada Oktober 2019, kondisi rumah tersebut sudah dalam keadaan kosong.
“Kami, pimpinan DPRD periode 2019-2024, masuk ke rumah jabatan setelah pelantikan, dan saat itu rumah dalam kondisi kosong. Bahkan, saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2019, kami menggunakan perabotan dari rumah pribadi kami sendiri, bukan dari sekretariat,” tegasnya.
Menurutnya, tuduhan bahwa mereka membawa keluar perabotan Rujab dan menyebabkan hilangnya inventaris daerah tidak berdasar. Untuk itu, ia meminta agar Inspektorat segera melakukan audit guna memastikan fakta yang sebenarnya.
“Ada pemberitaan yang menyebutkan bahwa inventaris rumah jabatan hilang dibawa jin. Saya tegaskan, karena ini kewenangan ada pada Sekwan, maka lebih baik kita serahkan kepada pemerintah melalui Inspektorat untuk mengaudit agar semuanya menjadi jelas. Jika hasil audit menyatakan bahwa kami bertanggung jawab, maka kami, tiga pimpinan DPRD periode sebelumnya, siap bertanggung jawab,” kata politisi PKB itu.
Namun, Egy menekankan bahwa audit harus difokuskan hanya pada periode 2019-2024. Ia tidak ingin bertanggung jawab atas kondisi rumah jabatan sebelum periode tersebut, mengingat ketika dirinya mulai menjabat, rumah jabatan sudah dalam keadaan kosong.
“Audit ini harus dilakukan khusus untuk periode 2019-2024 saja. Kami tidak bisa bertanggung jawab atas kondisi rumah jabatan sebelum itu, karena kami juga masuk saat rumah dalam keadaan kosong,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD TTS, Hendrikus B. Babys (Heba), menyoroti buruknya pengelolaan aset daerah di lingkungan Sekretariat DPRD TTS. Heba bahkan menyindir dengan mempertanyakan apakah perabotan yang hilang itu benar-benar diambil oleh manusia atau justru “dibawa oleh setan atau jin.”
“Saya sangat menyesalkan pelayanan Sekwan terhadap pimpinan baru. Rumah jabatan seharusnya dipersiapkan dengan baik, tetapi faktanya, mereka masuk ke rumah yang kosong, seperti rumah tak terurus,” kata Heba.
Ia juga meminta Sekwan DPRD TTS, Alberth D.I. Boimau, untuk segera memberikan penjelasan mengenai keberadaan perabotan yang hilang.
Egy menanggapi sindiran tersebut dengan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membawa keluar barang-barang inventaris. Oleh karena itu, audit menjadi langkah terbaik untuk menghentikan polemik ini.
“Kami tidak ingin polemik ini terus berlarut-larut. Jika memang ada dugaan kehilangan, mari kita lakukan audit. Jangan sampai tuduhan ini menjadi opini liar yang merugikan pihak tertentu,” katanya.