Delapan KK di Desa Nasi Terancam Direlokasi Akibat Longsor

Keterangan Foto: Kondisi tanah longsor di Desa Nasi, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten TTS, yang menyebabkan kerusakan parah pada rumah warga. (Foto: dok. warga)
Shares

TTS – MataTimor.Com – Desa Nasi, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), kembali diterpa bencana longsor yang memaksa delapan kepala keluarga (KK) terancam direlokasi. Longsor susulan ini terjadi pada Sabtu (31/05/2025) dini hari, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (29/05/2025).

Sebelumnya, longsor telah terjadi pada 9 Mei 2025. Namun, hujan deras yang terus-menerus memperparah kondisi tanah, memicu longsor kembali dan membuat beberapa rumah warga mengalami kerusakan parah.

informasi yang dihimpun media ini, tiga rumah milik warga RT 001/RW 001 atas nama Danial Kase, Seprianus Banu, dan Musa Linome mengalami kerusakan berat akibat longsor. Keluarga mereka, yang berjumlah delapan orang, telah dievakuasi ke tempat aman karena pergerakan tanah dan retakan longsor yang mencapai rumah mereka.

Selain itu, empat kepala keluarga di RT 004/RW 002, yakni Martinus Bell, Danial Linome, Marten Bell, dan Yusak Linome juga berada dalam kondisi rawan. Rumah mereka kini mengalami kerusakan pada fondasi dan dikelilingi retakan tanah yang semakin melebar.

Baca Juga  Respon Komisi IV DPRD TTS Terkait Peserta PPPK 'Siluman' di SDI Tanah Merah

Penjabat Kepala Desa Nasi, Isak Y.O. Tafuli, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap keluarga Danial Kase ke kantor desa, sementara Musa Linome dan keluarganya sudah lebih dulu dievakuasi pada kejadian sebelumnya.

“Saat ini kami tengah berupaya mengevakuasi salah satu korban ke kantor desa dan meminta keluarga tersebut untuk meninggalkan rumahnya, karena longsor masih terus terjadi,” ujar Isak Tafuli.

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi hujan yang masih terus berlangsung, yang dikhawatirkan akan memicu longsor lebih parah.

“Kita khawatir longsor akan terus bergerak jika hujan tidak segera berhenti,” tambahnya.

Meskipun warga terdampak telah dievakuasi oleh aparat Pemerintah Desa Nasi, hingga kini belum ada bantuan dari pihak mana pun. Pemerintah desa pun telah melaporkan kejadian ini kepada BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten TTS.

Baca Juga  Banjir Ancam Linamnutu, Emi Nomleni Dorong Intervensi Pemerintah Pusat

“Kami sudah laporkan ke BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten TTS. Namun hingga longsor kembali terjadi, belum ada perhatian atau bantuan. Kami berharap segera ada perhatian dan bantuan,” pungkasnya.