MataTimor.com – TTS Putus totalnya akses Jalan Oenitas di Desa Kokoi, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada Rabu (7/5), mengundang reaksi cepat dari sejumlah pejabat daerah. Jalan yang ambles akibat hujan deras ini merupakan jalur vital penghubung antar tiga kecamatan: Amanatun Selatan, Nunkolo, dan Boking, serta menjadi akses alternatif menuju Kabupaten Malaka.
Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay, SH., MH, saat dikonfirmasi MataTimor.com, menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil langkah cepat di lapangan.
“Pastinya kita survei. Jalan yang lama akan digunakan sebagai alternatif. Besok kalau ekskavator bisa siap ke TKP, maka segera kita aksi lapangan,” tegas Wabup Johny Konay melalui pesan singkat.
Kerusakan ini tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga mengganggu mobilitas barang dan orang antarwilayah.
diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD TTS, Mordekai Liu, menanggapi kondisi ini dengan menyerukan aksi gotong royong sebagai langkah awal perbaikan.
“Semua jalan yang putus total akan segera diperbaiki. Tapi karena hujan masih terus berlanjut, maka belum bisa dikerjakan sekarang. Jika hujan sudah berkurang, kita semua harus segera gotong royong mengerjakan semua titik longsor,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD TTS, Arsianus J. Nenobahan, A.Md., mengkritik kinerja Dinas PUPR yang dinilai belum menangani masalah ini secara mendasar.
“Perbaikan sebelumnya hanya dengan penimbunan sertu. Akibatnya, rusak lagi karena curah hujan tinggi. Ini tidak menyentuh akar masalah,” katanya. Ia juga mendorong pemasangan bronjong dan pembangunan jalur alternatif sebagai solusi jangka panjang.
Arsianus menegaskan pentingnya perhatian serius pemerintah terhadap kondisi ini karena menyangkut keselamatan pengguna jalan dan keberlangsungan ekonomi di lima kecamatan: Amanatun Selatan, Nunkolo, Boking, Santian, dan Noebana.
Perlu diketahui, pada 2 Maret lalu, Jalan Oenitas menjadi lokasi pertama yang dikunjungi oleh Bupati dan Wakil Bupati usai dilantik. Saat itu, Bupati telah menginstruksikan Dinas PUPR untuk segera memperbaikinya. Namun, intensitas hujan yang tinggi dan kondisi jalan yang sudah parah membuat perbaikan tidak bertahan lama.