MataTimor.com – TTS – Nama Simon Petrus Kamlasi atau SPK mungkin tidak asing bagi masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Popularitasnya melejit selama momentum Pilgub NTT yang baru saja berlalu pada bulan lalu. Saat itu, SPK sering mendapat julukan “Siri Pinang Kapur,” yang mencerminkan hubungan eratnya dengan masyarakat setempat. Namun, kini SPK mempersembahkan babak baru dalam perjalanan hidupnya melalui pembentukan komunitas yang dinamakan SPK Foundation. Tidak hanya itu, ia juga memberikan makna baru pada julukan “Siri Pinang Kapur,” yang kini menjadi singkatan dari Sentra Pejuang Keadilan.
Perubahan makna ini diumumkan langsung oleh Simon Petrus Kamlasi ada Selasa, 31 Desember 2024, di kediaman ibundanya di Oenasi, Kota Soe. “Saya ingin memberikan arti baru bagi perjuangan ini, yang lebih mencerminkan misi dan visi kami untuk melayani masyarakat dengan lebih luas dan mendalam,” ujar pria yang telah pensiun sebagai Jenderal Bintang Satu TNI-AD tersebut.
Ditambahkan Pria kelahiran Kabupaten TTS itu bahwa, tahun ini dirinya akan berfokus pada program pemberdayaan petani dan ternak di NTT, memelihara lahan lahan yang sudah pernah digagas untuk mendukung ketahanan pangan.
Perubahan ini tentu menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat: mengapa “Siri Pinang Kapur” dirubah menjadi “Sentra Pejuang Keadilan”? Untuk menjawab hal itu, Simon Petrus menjelaskan bahwa transformasi ini mencerminkan komitmen untuk mengedepankan prinsip keadilan dalam melayani masyarakat NTT.
Makna di Balik Sentra Pejuang Keadilan
Istilah baru ini, Sentra Pejuang Keadilan, mengandung filosofi mendalam. Berikut penjelasan singkat mengenai makna tiap komponennya:
1. Sentra
Merujuk pada pusat atau lokasi utama aktivitas tertentu. Dalam konteks SPK Foundation, “Sentra” adalah simbol dari wadah utama yang menjadi tempat berbagai kegiatan pelayanan masyarakat.
2. Pejuang
Menggambarkan individu yang gigih memperjuangkan nilai-nilai penting seperti keadilan, kesejahteraan, dan hak-hak dasar masyarakat. SPK Foundation bertujuan melahirkan lebih banyak “pejuang” yang berdedikasi untuk kemajuan dan kesejahteraan NTT.
3. Keadilan
Merupakan nilai fundamental yang menekankan pada kesetaraan, kejujuran, dan perlakuan yang adil bagi semua orang. SPK Foundation akan memusatkan perhatian pada keadilan sosial, hukum, ekonomi, dan moral di masyarakat.
SPK Foundation dirancang sebagai wadah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan layanan sosial lainnya. Simon Petrus Kamlasi menegaskan, “Saya akan tetap kembali untuk melayani masyarakat sesuai dengan janji-janji saya waktu itu.”
Melalui Sentra Pejuang Keadilan, SPK Foundation ingin menciptakan perubahan nyata, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Program-program yang direncanakan mencakup:
Memberikan akses pendidikan yang lebih merata.
Meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil.
Memperjuangkan keadilan ekonomi melalui program pemberdayaan masyarakat.
Dengan berdirinya SPK Foundation, masyarakat NTT dapat menantikan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan keadilan di berbagai sektor kehidupan. Perubahan ini adalah bukti nyata dari komitmen Simon Petrus Kamlasi untuk terus melayani dan berjuang bagi masyarakatnya.
SPK Foundation bukan sekedar komunitas; ia adalah harapan baru, pusat perjuangan, dan simbol dari semangat perubahan. Di bawah bendera Sentra Pejuang Keadilan, Simon Petrus Kamlasi melangkah ke tahun yang baru dengan tekad untuk menciptakan NTT yang lebih adil dan sejahtera.
