Lima Adik Kelas SPK Masuk Kabinet Merah Putih

oleh -Dibaca 1,282 Kali
Reporter: Tim
Editor: Rhey Natonis
IMG 20241021 WA0133

Brigadir Jenderal (Purn) Simon Petrus Kamlasi, yang merupakan alumni TN angkatan pertama, juga menyampaikan apresiasi dan harapannya. “Kami bangga dan berterima kasih kepada Presiden dan Wakil Presiden yang telah mempercayakan putra-putri terbaik bangsa, termasuk lima alumni SMA Taruna Nusantara, untuk berkontribusi dalam kabinet. Kami doakan agar mereka sukses dalam menjalankan amanah ini,” ujarnya.

Simon, yang saat ini mencalonkan diri dalam Pilkada Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap SMA Taruna Nusantara sebagai lembaga pendidikan yang telah melahirkan banyak pemimpin. Saat menjabat sebagai Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, ia pernah menyampaikan usulan kepada Menteri Pertahanan, yang kala itu dijabat oleh Prabowo Subianto, untuk mendirikan SMA Taruna Nusantara di Provinsi NTT.

“Puji Tuhan, usulan tersebut telah diterima, dan rencana pembangunan sekolah ini akan segera terealisasi. Ini adalah kesempatan besar bagi putra-putri NTT untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan menghasilkan pemimpin masa depan dari wilayah ini,” kata Simon.

Ia menambahkan, beberapa lokasi strategis sedang dipertimbangkan untuk pembangunan SMA Taruna Nusantara di NTT, termasuk Kota Kupang, Flores, dan Sumba. “Dengan adanya sekolah ini, anak-anak dari seluruh NTT tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mendapatkan pendidikan terbaik,” ujarnya penuh optimisme.

Simon sendiri adalah sosok yang dikenal luas di TNI, dengan pengalaman panjang di berbagai jabatan strategis, termasuk sebagai Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti hingga jabatan terakhirnya sebagai Staf Khusus KASAD. Namun, kecintaannya pada daerah asalnya membuatnya mundur dari militer dan memilih untuk mengabdikan hidupnya bagi masyarakat NTT melalui dunia politik.

Dalam kontestasi Pilgub NTT, Simon optimistis dengan pengalaman dan keahliannya, termasuk dalam menciptakan inovasi di bidang teknologi militer yang dapat diterapkan untuk mengatasi berbagai permasalahan di NTT, seperti kekeringan dan keterbatasan alat pertanian.

“Jika lahan tandus dan membutuhkan air, saya tahu cara mengatasinya. Begitu juga dengan alat pertanian yang mahal, saya tahu bagaimana membuatnya terjangkau dan mudah diperbaiki oleh lulusan SMA atau SMK. Ini adalah mimpi sederhana saya: mengabdi untuk rakyat NTT,” ungkapnya.

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.