Lagu tersebut kini bukan hanya dinikmati sebagai sebuah karya seni, tetapi juga menjadi simbol kekuatan dan kebersamaan, menggambarkan bahwa di balik setiap pelangi pasti ada hujan yang harus dilalui—sebuah pesan yang sangat relevan dengan situasi yang dihadapi masyarakat Lewotoby saat ini. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan masyarakat Lewotoby bisa segera bangkit dan melihat masa depan yang cerah, seperti pelangi yang muncul setelah hujan.
Bagi Simon Petrus Kamlasi, aksi membeli lagu ini adalah salah satu bentuk nyata komitmennya untuk membantu rakyat NTT. Sebagai calon gubernur, SPK tidak hanya berbicara soal janji politik, tetapi lebih jauh lagi, ia menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat yang sedang membutuhkan. Aksi ini tentu memberikan pesan yang kuat bagi masyarakat NTT: kepemimpinan yang peduli akan kesejahteraan rakyatnya adalah kunci untuk membawa perubahan yang lebih baik.
“Ini bukan hanya soal politik. Ini soal bagaimana kita sebagai masyarakat saling membantu dan mendukung, terutama pada saat-saat sulit seperti yang dialami oleh korban bencana Lewotoby. Saya berharap melalui pembelian lagu ini, kita bisa sedikit meringankan beban mereka dan memberikan semangat agar mereka terus berjuang,” ungkap Simon Petrus Kamlasi dalam pidatonya di hadapan massa.
Acara amal ini membuktikan bahwa ketika masyarakat bersatu, tidak ada yang tidak mungkin. Musik, yang telah lama menjadi bahasa universal, kini kembali menunjukkan kekuatannya dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat. Selain itu, aksi SPK yang terlibat langsung dalam upaya kemanusiaan ini membuktikan bahwa politik dan kepemimpinan seharusnya tidak hanya berkutat pada urusan pemerintahan, tetapi juga harus melibatkan hati nurani dan tindakan nyata dalam membantu sesama.
Semoga langkah yang diambil oleh Simon Petrus Kamlasi ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak, baik dari dunia politik, hiburan, maupun masyarakat umum, untuk terus bergerak bersama dalam menghadapi tantangan yang ada. Sebuah provinsi yang kuat adalah provinsi yang tidak hanya mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga pada semangat kebersamaan, kepedulian, dan gotong royong. Lewotoby, seperti halnya seluruh NTT, berhak mendapatkan perhatian yang maksimal dalam proses pemulihan pasca-bencana.