Dukung Kesetaraan, SSP Gelar Launching Catatan Akhir Tahun 2024

oleh -Dibaca 144 Kali
oleh
IMG 20250310 130321 scaled

MataTimor.com, TTS – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret, Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP) menggelar acara peluncuran bertema “Percepat Aksi” untuk Kesetaraan. Acara ini juga dirangkaikan dengan Launching Catatan Akhir Tahun Sanggar Suara Perempuan 2024 yang mengangkat tema “Bangun Komitmen Bersama, Tolak Kekerasan Terhadap Perempuan & Anak”, Senin (10/3/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua DPRD TTS, Yoksan Benu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) TTS, Neltji Ati, Sekretaris Dinas P&K, Yohanis Agustinus Manu, serta perwakilan dari Plan Indonesia, Polres TTS, Yayasan Krisna Foundation, tokoh agama, kelompok pendamping SSP, dan awak media.

Direktur Yayasan Sanggar Suara Perempuan, Rambu Mella, dalam sambutannya menekankan pentingnya aksi nyata dalam mencapai kesetaraan gender. Ia menegaskan bahwa perempuan dan anak masih menjadi kelompok yang rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.

“Momentum Hari Perempuan Internasional ini harus menjadi panggilan bagi kita semua untuk mempercepat aksi dan memastikan bahwa setiap perempuan memiliki akses yang sama dalam berbagai aspek kehidupan. Tanpa komitmen dan tindakan nyata, kesetaraan hanya akan menjadi wacana tanpa perubahan,” ujar Rambu Mella.

Ia juga menyoroti bahwa masih banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di TTS. Bahkan, dalam lima tahun terakhir, kasus kekerasan seksual terhadap anak mengalami peningkatan, menggantikan kekerasan dalam rumah tangga sebagai kasus yang paling banyak didampingi oleh SSP.

“Dulu, kasus kekerasan dalam rumah tangga mendominasi, tetapi sekarang mayoritas yang kami dampingi adalah korban kekerasan seksual, terutama anak-anak. Ini menjadi keprihatinan kita bersama dan harus segera ditangani dengan serius,” lanjutnya.

Dalam sesi Launching Catatan Akhir Tahun 2024, SSP memaparkan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang tahun 2024. Meski ada penurunan jumlah kasus dibanding tahun sebelumnya, angka yang tercatat masih tergolong tinggi.

Total kasus yang ditangani tahun 2023: 165 kasus

– Total kasus yang ditangani tahun 2024: 137 kasus

Penurunan: 28 kasus (20,43%)

Meskipun terjadi penurunan kasus, Rambu Mella menegaskan bahwa masih banyak korban yang tidak melaporkan kekerasan yang mereka alami karena berbagai alasan, termasuk rasa takut, tekanan sosial, dan kurangnya dukungan. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelaporan dan pendampingan bagi korban kekerasan.

Wakil Ketua DPRD TTS, Yoksan Benu, dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan dan program yang melindungi hak-hak perempuan dan anak.

“Kami di DPRD akan terus berupaya memperjuangkan regulasi yang lebih kuat dalam perlindungan perempuan dan anak. Kasus-kasus kekerasan yang masih terjadi harus menjadi perhatian kita semua, bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga sosial, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong adanya layanan pengaduan yang lebih mudah diakses oleh korban kekerasan serta peningkatan kerja sama antara pemerintah, organisasi sosial, dan kepolisian dalam menangani kasus-kasus tersebut.

“Hari Perempuan Internasional bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk kesetaraan dan perlindungan perempuan harus terus berlanjut. Dengan semangat “Percepat Aksi” dan “Bangun Komitmen Bersama”, diharapkan TTS bisa menjadi wilayah yang lebih aman dan setara bagi semua.” pungkasnya.