Dari Namata Sabu Raijua, SPK & Istri Dapat Nama Baru

oleh -Dibaca 4 Kali
Reporter: Rhey Natonis
1732185511096

Kamis 21 November 2024, di Kampung Adat Namata, Desa Raeloro, Kabupaten Sabu Raijua, Simon Petrus Kamlasi calon Gubernur NTT, menerima sambutan yang penuh makna dari masyarakat setempat. Dalam sebuah upacara adat yang khidmat, SPK diberi nama “Ama Pannu Pe,” yang berarti bulan terang setelah purnama, simbol harapan agar ia dapat menjadi pemimpin yang bijaksana dan membawa cahaya bagi NTT. Istrinya, Esther Meylani Kamlasi-Siregar, diberi nama “Ina Ratu,” yang menggambarkan kekuatan seorang perempuan pemimpin.

Nama adat ini bukan hanya sekadar sebutan, melainkan doa dan pengakuan bahwa SPK kini menjadi bagian dari keluarga besar orang Sabu. Dengan penuh haru, SPK berjanji untuk menjaga dan melestarikan Kampung Adat Namata serta memperhatikan pariwisata sebagai pilar pembangunan NTT. Ia berkomitmen untuk menjaga kebudayaan lokal, termasuk revitalisasi rumah adat, sebagai bagian dari visinya untuk memajukan daerah ini.

Kunjungan ini lebih dari sekadar upacara adat. Ini adalah simbol ikatan emosional yang kuat antara SPK dan masyarakat Sabu Raijua, menjadikan SPK bukan hanya calon pemimpin, tetapi bagian dari keluarga besar yang akan terus mendukung dan menjaga warisan budaya mereka.

 

 

 

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.