Site icon MataTimor.Com

Album ‘Menenun Suara Timur’: Suara Melawan Korupsi dari Nusa Tenggara Timur

IMG 20241212 WA0065

MataTimor.com – Kupang – NTT – Kupang, 11 Desember 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Indonesian Corruption Watch (ICW) dan Konsorsium Integritas, meluncurkan album musik bertajuk Menenun Suara Timur. Album ini merupakan hasil kolaborasi tiga musisi lokal Nusa Tenggara Timur (NTT)—Marapu, Leis Plang, dan Hiphop Lembata Foundation, serta band rock asal Bali, Navicula. Album ini dirilis oleh Alarm Records, label rekaman besutan inisiatif IKLIM (The Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab) yang digagas oleh Yayasan Kopernik.

Album ini dirancang sebagai medium untuk menyuarakan perlawanan terhadap korupsi sekaligus menjaga semangat optimisme masyarakat, terutama generasi muda, dalam upaya pemberantasan korupsi. Menenun Suara Timur menghadirkan isu korupsi melalui pendekatan kreatif dan relevan, menjadikan musik sebagai alat yang mampu menggugah kesadaran kolektif masyarakat di Indonesia Timur.

Menyadari kekuatan musik yang begitu berpengaruh, IKLIM turut mendukung gerakan ini untuk menyuarakan pesan-pesan penting, menggerakkan masyarakat, dan menginspirasi aksi nyata terhadap isu-isu mendesak, seperti krisis iklim dan keadilan sosial. IKLIM percaya bahwa musik dapat menyatukan pihak-pihak dari berbagai latar belakang untuk bersama-sama berjuang demi perubahan. Melalui kolaborasi ini, IKLIM berharap dapat mendorong perubahan positif, membangun kesadaran tentang pentingnya integritas, dan memberikan inspirasi untuk bertindak demi masa depan yang lebih bersih dan adil.

Musik Sebagai Media Perlawanan Korupsi Melalui proyek Art Collabs: Frekuensi Perangkap Tikus, ICW memanfaatkan musik sebagai bahasa universal yang dapat membangun kesadaran kritis masyarakat. Album ini lahir setelah musisi yang terlibat mengikuti proses residensi, lokakarya, dan observasi dengan kelompok masyarakat dari Poco Leok, Nagekeo, Maumere, dan Kupang. Serangkaian proses ini mencerminkan semangat gotong royong dan potensi seni sebagai alat kampanye yang efektif dalam mendorong perubahan sosial.

“Kolaborasi ini adalah bukti bahwa musik dapat menjadi jembatan antara seni, aktivisme, dan gerakan masyarakat sipil dalam melawan korupsi,” ujar Robi, vokalis band Navicula, co-founder gerakan Music Declares Emergency Indonesia, sekaligus produser dari album ini.

Rangkaian Kegiatan Peluncuran Rangkaian kegiatan peluncuran album Menenun Suara Timur akan berlangsung di Kupang dari tanggal 11 hingga 15 Desember 2024. Kegiatan ini diawali dengan konferensi pers yang melibatkan para musisi untuk berbagi pengalaman dan proses kreatif dalam kegiatan Art Collabs. Diskusi publik akan mengangkat permasalahan korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa (PBJ) serta pendidikan, dengan menghadirkan Inspektorat Kota Kupang, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) NTT, dan Forum Guru NTT sebagai narasumber.

Salah satu kegiatan menarik adalah Corrupt Trip, yaitu tur ke lokasi proyek mangkrak akibat korupsi, yang akan melibatkan alumni Akademi Antikorupsi dan orang muda. Selain itu, terdapat kegiatan intervensi media melalui radio dan podcast lokal untuk membahas isu-isu korupsi, serta pembagian album musik secara gratis kepada komunitas-komunitas seperti supir angkutan kota dan gerai-gerai musik di Kota Kupang.

Puncak acara peluncuran akan berlangsung di Auditorium Universitas Cendana, Kupang, pada Sabtu, 14 Desember 2024. Acara ini akan menghadirkan berbagai aktivitas, seperti booth komunitas, penampilan komika, monolog dari masyarakat adat serta Forum Guru, deklarasi antikorupsi oleh komunitas muda, dan penampilan langsung dari para musisi yang tergabung dalam album Menenun Suara Timur: Marapu, Leis Plang, Hiphop Lembata Foundation (HLF), dan Navicula.

Album Menenun Suara Timur bukan sekadar karya seni, tetapi juga langkah strategis untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya pemberantasan korupsi.

Kolaborasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali optimisme generasi muda dan memperluas dukungan terhadap gerakan antikorupsi di Indonesia Timur. Mari bergabung dalam rangkaian acara peluncuran ini dan tunjukkan dukungan Anda terhadap gerakan antikorupsi di Indonesia Timur! Registrasi melalui bit.ly/MenenunSuaraTimur.

Untuk informasi lebih lanjut tentang acara dan album, silakan hubungi: Brigita Olga (Olga) Telepon (WA): +6282140802506 Email:brigita.olga@kopernik.info Tentang ICW Indonesian Corruption Watch (ICW) adalah organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada pemberantasan korupsi melalui advokasi, kampanye, dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan Indonesia yang bebas korupsi.

Tentang Kopernik Kopernik adalah laboratorium penelitian dan pengembangan (R&D) yang berbasis di Indonesia. Kami berkomitmen untuk mencari solusi terbaik dengan menguji berbagai solusi potensial guna mengatasi tantangan sosial dan lingkungan yang mendesak. Tentang IKLIM Dibentuk pada tahun 2023 di bawah naungan Yayasan Kopernik, The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab (IKLIM) merupakan sebuah kolektif musisi dan seniman yang peduli terhadap isu iklim dan bertujuan untuk mengajak masyarakat agar peduli dan mengarusutamakan isu perubahan iklim lewat seni dan musik.

IKLIM menginisiasi gerakan Music Declares Emergency (MDE) Indonesia, yang dikenal dengan seruan “No Music On A Dead Planet”. MDE adalah bagian dari gerakan global yang

melibatkan para seniman, profesional industri musik, individu, dan organisasi yang bersatu

dengan tujuan yang sama, yaitu melindungi seluruh kehidupan di bumi.

Tentang Alarm Records Alarm Records adalah label rekaman sadar lingkungan pertama di Indonesia. Didirikan oleh IKLIM, kami percaya pada kekuatan musik untuk memicu perubahan.

Exit mobile version