Rapat Perdana, Bupati dan Wabup Bertekad Bangun TTS dengan Gaya Kerja BUMN, Bicara Sedikit Kerja Banyak

oleh -Dibaca 802 Kali
oleh
IMG 20250304 WA0042 scaled

MataTimor.com – TTS – Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Eduard Markus Lioe, S.Ip., S.H., M.H., dan Johny Army Konay, S.H., M.H., menggelar rapat perdana bersama seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten TTS. Rapat yang berlangsung di Aula Mutis pada Selasa (4/3) ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah TTS, Seperius Edison Sipa, para asisten, staf ahli bupati, pimpinan OPD, camat, lurah, serta ratusan kepala desa se-Kabupaten TTS.

Dalam arahannya, Bupati Eduard Markus Lioe menegaskan bahwa fase politik telah berakhir, sehingga seluruh elemen pemerintahan harus bersatu untuk membangun TTS yang lebih baik.

“Politik sudah selesai, mari kita bahu-membahu membangun Kabupaten TTS,” tegasnya.

Di hadapan para pimpinan OPD, camat, lurah, dan kepala desa, Bupati yang akrab disapa Buce menekankan pentingnya kerja sama dengan kejaksaan, sebagaimana yang sering disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Kalau kita sudah kerja sama dengan kejaksaan, itu tidak main-main lagi. Pak Presiden sudah berulang kali menekankan hal ini, dan kami juga wajib terus menginformasikannya,” ujar mantan anggota DPRD Provinsi NTT tersebut.

Salah satu topik utama dalam rapat ini adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama dari sektor batu warna. Bupati meminta dinas terkait untuk memperkuat pengawasan guna menghindari manipulasi data.

“Batu warna kita sejauh mana kontribusinya terhadap PAD? Kebiasaan kita mengisi laporan 9 ton, tapi yang dilaporkan hanya 5 ton. Kita harus duduk bersama untuk membahas ini. Saya dan Pak Wakil Bupati pasti siap untuk berdiskusi,” tegasnya.

Dengan latar belakang sebagai mantan pegawai BUMN, Buce menekankan gaya kepemimpinannya yang lebih mengutamakan aksi dibanding retorika.

“Saya dan Pak Army berasal dari BUMN, jadi kami terbiasa bicara sedikit, kerja banyak. Kalau ada yang tidak beres, sampaikan saja. Kami selalu siap,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Johny Army Konay mengungkapkan bahwa ia merasa nyaman bekerja berdampingan dengan Bupati Buce Lioe, yang menurutnya memiliki energi baru dalam memimpin Kabupaten TTS.

“Saat ini saya merasa nyaman di samping Pak Bupati. Beliau adalah Bupati baru, energi baru terbarukan,” ujar Wabup dua periode ini.

Ia juga menyoroti gagal salurnya dana desa sebesar Rp 13 miliar akibat keterlambatan laporan capaian output pengelolaan dana desa tahun 2024.

“Ini bukan hal sederhana, karena Rp 13 miliar bisa hilang dalam sekejap,” cetusnya.

Sebagai solusi, Wabup Army mengungkapkan bahwa kepemimpinan mereka akan menerapkan sistem pelaporan harian untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi kerja.

“Kami punya sistem baru, yaitu sistem pelaporan harian. Dengan sistem ini, progres kinerja dan PAD bisa dipantau setiap hari, setiap minggu, bahkan hingga triwulan dan tahunan,” jelasnya.

Selain itu, Wabup Army juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan kejaksaan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran desa.

“MoU dengan lembaga hukum seperti kejaksaan sangat penting. Ini demi kebaikan para kepala desa, agar mereka bisa bekerja dengan benar dan terhindar dari potensi pelanggaran hukum,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, rapat masih berlangsung dengan agenda pembahasan lebih lanjut mengenai strategi pembangunan Kabupaten TTS ke depan.

No More Posts Available.

No more pages to load.