Dalam kesempatan ini, Kamlasi mendengarkan dengan seksama setiap keluhan warga. Ia menawarkan tantangan kepada masyarakat, yaitu mengelola lahan seluas empat hektare sebagai langkah awal dalam meningkatkan akses air dan produktivitas pertanian. “Kami siap kerja, asalkan air tersedia,” tegas Ferianto, menggambarkan komitmen masyarakat untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi.
Kunjungan ini menjadi lebih berarti dengan harapan bahwa Bapak Simon, yang telah dikenal luas karena kepeduliannya terhadap isu air, dapat membawa solusi yang konkret. Selama ini, masyarakat Jalur Gaza merasa terpinggirkan dan tidak didengar. Namun, kehadiran Kamlasi memberi mereka suara dan keyakinan bahwa perubahan mungkin terjadi.
Dalam suasana yang akrab, Kamlasi berinteraksi dengan warga, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan motivasi. “Kita perlu bekerja sama untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Air adalah hak setiap orang, dan kita akan berusaha keras untuk memenuhinya,” ujarnya, disambut dengan tepuk tangan hangat dari warga.
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.