MataTimor.com – NTT – Setiap perjalanan memiliki cerita yang mendalam, penuh tantangan, dan juga harapan. Begitu pun dengan perjalanan David Imanuel Boimau, seorang pria yang kini bersiap untuk mengambil langkah besar sebagai anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Partai Hanura. Perjalanan yang penuh dinamika, perjuangan tanpa henti, dan keyakinan yang tak pernah pudar, akhirnya mengantarkannya menuju titik ini – sebuah amanah yang kini ia sambut dengan rasa syukur dan harapan besar bagi masa depan daerah yang dicintainya.
Namun, jika kita melihat lebih jauh ke belakang, perjalanan politik David Imanuel Boimau bukanlah sebuah cerita biasa. Ada liku-liku yang penuh dengan ketidakpastian, kegagalan, dan tantangan yang tak terduga. “Dulu saya mengangkat tagline d’Boimau Naik Kelas. Itu adalah harapan dan keyakinan saya bahwa perjalanan ini akan membawa saya ke tempat yang lebih baik, lebih tinggi,” jelas David kepada matatimor.com. Namun, setelah menghadapi proses yang panjang, berliku, dan penuh ujian, kata “naik kelas” itu terasa seperti sebuah harapan yang terlalu jauh untuk dijangkau.
Melihat kenyataan yang dihadapinya, terutama dengan segala dinamika politik yang penuh gejolak, David pun memutuskan untuk mengganti tagline tersebut. Kini, ia mengangkat d’Boimau Hampir Tidak Naik Kelas. Kalimat ini menjadi cerminan dari perjalanan berat yang telah dilaluinya, sebuah gambaran tentang betapa sulitnya mencapai titik ini. “Saya hampir tidak naik kelas,” ujarnya sambil tersenyum pahit, “Tapi saya tidak menyerah. Dan akhirnya, saya sampai di sini.”
Perjalanan David yang penuh tantangan ini dimulai sejak ia bergabung dengan dunia politik di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Tiga periode menjadi anggota DPRD di TTS, David menyadari betul permasalahan yang ada di kabupaten tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Namun, perjalanan itu tidaklah mudah. Setiap keputusan, setiap langkah yang diambil, selalu diwarnai dengan tantangan dan perbedaan pendapat. Tapi itulah yang membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat.
“Dinamika politik yang saya hadapi begitu berat. Terkadang, saya merasa seperti tidak ada jalan keluar. Banyak sekali rintangan, tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam diri saya sendiri. Namun, saya selalu yakin bahwa setiap proses akan membawa hasil yang indah pada waktunya. Walaupun saya hampir tidak naik kelas, tapi Tuhan memberikan jalan yang tak terduga,” jelasnya.
Keputusan Partai Hanura untuk memberikan kepercayaan kepadanya, menggantikan posisi Buce Lioe yang mengundurkan diri, adalah sebuah titik balik dalam perjalanan politik David. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Partai Hanura yang telah mempercayakan saya untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Bapak Buce Lioe. Ini adalah amanah yang sangat besar, dan saya bertekad untuk menjalankannya dengan sebaik-baiknya,” Katanya.
David tahu bahwa ini bukanlah perjalanan yang mudah. Sebagai anggota DPRD Provinsi NTT, ia akan dihadapkan pada berbagai persoalan yang lebih kompleks. Namun, pengalaman panjangnya di DPRD TTS memberikan modal berharga untuk menyikapi segala permasalahan yang akan datang. “Saya tahu persis permasalahan yang ada di TTS. Saya tahu mana yang menjadi kewenangan kabupaten dan mana yang menjadi kewenangan provinsi. Untuk kewenangan provinsi, itulah yang nanti akan kami dorong untuk bisa diselesaikan,” ujar David dengan tekad yang bulat.
Lebih dari itu, David mengungkapkan harapannya untuk terus menjalin kolaborasi dengan teman-teman di DPRD TTS. Ia menyadari bahwa untuk membawa perubahan, kolaborasi yang solid adalah kunci. “Saya berharap kita bisa terus bekerja bersama, saling mendukung untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi daerah. Di DPRD TTS, saya banyak belajar tentang pentingnya kolaborasi. Kolaborasi antara sesama anggota dewan, antara pemerintah daerah dan masyarakat, adalah kunci untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan,” katanya.
David juga tak pernah melupakan orang-orang yang telah mendukungnya sepanjang perjalanan ini. Mulai dari teman-teman diskusi, forum-forum yang ada di TTS, hingga pendukung setianya yang memberikan kepercayaan penuh kepada dirinya. “Sebagai salah satu anggota grup diskusi, saya sangat mengapresiasi semua dukungan yang diberikan. Terima kasih kepada semua yang telah mempercayakan suaranya kepada saya, tanpa mereka, saya tidak akan sampai di titik ini,” Ucap David dengan mata yang berkaca-kaca.
Dengan penuh rasa terima kasih, ia juga mengenang setiap doa yang dipanjatkan oleh keluarganya dan masyarakat TTS. “Saya selalu mengingat kata-kata orang tua saya, bahwa apapun yang kita lakukan, kita harus selalu mengutamakan kepentingan bersama. Menjadi wakil rakyat bukan hanya soal politik, tapi bagaimana kita bisa memperjuangkan hak-hak rakyat dan membawa perubahan positif bagi daerah kita.
Setelah dilantik nanti, David berjanji untuk terus berjuang dengan semangat yang sama. Ia ingin membawa suara rakyat TTS dan NTT, bukan hanya untuk memenuhi kewajiban politik, tetapi juga untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik. “Saya berjanji untuk terus bekerja keras, berjuang untuk kepentingan masyarakat, dan mendorong berbagai kebijakan yang dapat membawa kemajuan untuk TTS, dan tentunya untuk seluruh NTT,” ujarnya
Perjalanan panjang David Imanuel Boimau adalah kisah tentang perjuangan, pengorbanan, dan pengharapan. Ia telah melalui banyak hal, dari dunia politik lokal hingga kini dan pagi ini 4 Februari David dikabarkan siap untuk mengemban tugas yang lebih besar di tingkat provinsi. Di setiap langkahnya, David tak hanya belajar untuk menjadi seorang pemimpin, tetapi juga untuk menjadi sosok yang lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat.
“Dengan penuh rasa terima kasih, keyakinan, dan tekad yang kuat, saya siap melangkah menuju babak baru dalam hidup saya. Bukan hanya untuk saya sendiri, tetapi untuk masyarakat NTT yang selalu saya cintai. Sebuah perjalanan yang penuh makna, dan yang pasti akan terus dikenang oleh banyak orang, karena setiap langkah saya adalah perjuangan untuk masa depan yang lebih baik”tutup nya
