Persidangan Majelis Klasis Soe ke-XV Tahun 2025 Berakhir, Ini Pesan Ketua Majelis Klasis

oleh -Dibaca 275 Kali
oleh
IMG 20250201 WA0001 scaled

mataTimor.com – TTS – Persidangan Majelis Klasis Soe ke-XV Tahun 2025 telah selesai. Persidangan yang berlangsung selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 29 hingga 31 Januari tersebut bertempat di Mata Jemaat Efata Benlutu, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Tema persidangan Majelis Klasis Soe masih dengan tema periodik 2024-2027 yaitu Lakukan Keadilan, Cintai Kesetiaan dan Hidup Rendah Hati di Hadapan ALLAH ( Mikha 6:8) dengan Sub Tema Menghidupi Ibadah yang Berkeadilan Penuh Kesetiaan dan Merangkul Perbedaan (Bnd.1 Timotius 6:11).

Adapun peserta yang hadir dalam persidangan tersebut diantaranya Majelis Klasis Harian, Anggota Majelis Klasis non-Pendeta, Anggota Majelis Klasis Ex-Officio, Anggota Majelis Klasis Non Ex-Officio, BP2K, UPP MK, Satpel/Timpel BPPK dan UPPMK, Pengurus Kategorial-Fungsional, Undangan dan Staf Administrasi Klasis.

Tujuan dari persidangan adalah mengevaluasi pelaksanaan program pelayanan Majelis Klasis Soe Tahun pelayanan 2024, mengevaluasi pelaksanaan APBMK 2024 (Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan 2024), menetapkan program pelayanan Majelis Klasis Tahun 2025, Menetapkan APB Majelis Klasis Tahun 2025, membahas isu-isu penting yang berkembang yang berdampak terhadap kehidupan dan pelayanan gereja yang akan dirumuskan dalam berbagai rekomendasi persidangan.

Ketua Majelis Klasis Soe, Pdt. Ketlyn Biaf-Radja, M.Th dalam suara gembalanya saat acara penutupan mengungkap rasa syukur oleh karena persidangan dapat berlangsung dan berakhir dengan baik.

“Terima kasih atas pelayanan kasih dan cinta dari Jemaat Efata Benlutu yang telah menjadi tuan dan puan tempat diselenggarakannya persidangan. Tak lupa juga untuk semua panitia yang telah berjerih lelah demi suksesnya persidangan. Biarlah semua menjadi kesaksian yang indah dan cerita manis di Persidangan Majelis Klasis Soe Tahun 2025 di Jemaat Efata Benlutu,” ungkap Pdt Ketlyn

Dikatakan Pdt Ketlyn, sepanjang persidangan tentunya ada banyak dinamika yang terjadi. Namun menurutnya, dalam persidangan kita sedang membangun relasi diantara pelaku pelayanan.

“Jika kita berbenah diri serta berkomitmen untuk melangkah maju bersama maka kita mesti seiring seirama, berjalan bersama-sama dan langkah kita mesti sama. Langkah yang sama itu bukan berarti kita harus menjadi sama, ditengah-tengah perbedaan itulah kita akan melangkah bersama karena sesungguhnya perbedaan itu adalah kekayaan kita,” kata Pdt Ketlyn

Lanjut Pdt. Ketlyn, dalam persidangan yang berlangsung selama tiga hari, telah menghasilkan sejumlah keputusan yang akan menjadi tanggungjawab iman bersama sebagai implementasi dari Sub Tema yang menjiwai seluruh rangkaian pelayanan di Tahun 2025.

“Biarlah semua keputusan yang ditetapkan dalam persidangan Majelis Klasis Soe kita persembahkan untuk kemuliaan nama TUHAN,” tuturnya

Pdt Ketlyn juga berharap, persidangan Majelis Klasis Soe menjadi contoh bagi persidangan-persidangan dilingkup jemaat. Persidangan Majelis jemaat harus mengikuti apa yang sudah dibuat dilingkup Klasis.

Namun diakuinya, bahwa dalam menjalankan pelayanan tentu ada kelemahan dan keterbatasan. Sehingga diharapkan itu semua tidak membuat diri kita pesimis untuk enggan melangkah.

“Semua kelemahan dan keterbatasan itu, ketika kita letakan dibawah kaki salib TUHAN maka percayalah, Dia yang empunya pelayanan yang akan mengubah kelemahan dan keterbatasan itu menjadi berkat ditengah pelayanan,” tuturnya.

Penutupan Persidangan Majelis Klasis Soe ditandai dengan Ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Yonas Nenabu, S. Th.

No More Posts Available.

No more pages to load.