Pidato Perdana Bupati TTS: Awal Baru Menuju Daerah yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera

oleh -Dibaca 1,311 Kali
oleh
IMG 20250303 WA0147 scaled

MataTimor.com – TTS – Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) memasuki babak baru kepemimpinan. Senin pagi, dalam suasana penuh semangat, DPRD Kabupaten TTS menggelar Rapat Paripurna guna mendengarkan pidato perdana Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030, Eduard Markus Lioe, S.Ip, SH, MH dan Johny Army Konay, SH, MH.

Dipimpin oleh Ketua DPRD TTS, Mordekai Liu, bersama dua wakilnya, Yoksan Benu dan Arsianus Nenobahan, rapat ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting yakni, Unsur Forkopimda, Ketua dan anggota KPU serta Bawaslu, pimpinan partai politik, Sekda TTS, para kepala OPD, camat, serta mantan Bupati Paul Mella dan mantan Wakil Bupati J.E. Tahun turut menyaksikan momen bersejarah ini.

Dalam pidatonya, Bupati Eduard membuka dengan penuh rasa syukur dan penghargaan kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada mereka. Ia menegaskan bahwa kemenangan dalam Pilkada bukanlah milik individu atau kelompok tertentu, melainkan kemenangan bagi seluruh rakyat TTS.

“Kompetisi telah berakhir. Kini saatnya kita bersatu, bergandengan tangan, dan melangkah bersama untuk membangun Timor Tengah Selatan yang lebih baik,” ucapnya dengan penuh keyakinan di depan para nggota DPRD yang bertempat di ruang paripurna DPRD TTS pada Senin, 3 Maret 2025.

Tanpa menunda waktu, Bupati dan Wakil Bupati TTS langsung menetapkan Program 100 Hari Kerja, sebagai wujud nyata komitmen mereka untuk menghadirkan perubahan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Berikut adalah 10 program prioritas yang akan segera diwujudkan:

Penerangan jalan dari Km 7 Desa Tubuhue hingga Km 7 Oenali, untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan warga.

WiFi gratis di beberapa lokasi strategis, membuka akses informasi dan komunikasi bagi masyarakat.

Penanganan sampah, terutama di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana, agar akses transportasi kembali lancar.

Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan di Dukcapil, demi mempercepat layanan bagi masyarakat.

Program “Rabu Putih”, kerja bakti rutin di pasar dan tempat umum oleh ASN, kepala desa, serta perangkat desa.

Pelayanan kesehatan gratis, memastikan seluruh warga memiliki akses kesehatan yang layak.

Penataan organisasi pemerintahan, guna menciptakan birokrasi yang lebih efisien dan responsif.

Kompetisi olahraga “Bupati Cup”, menciptakan wadah bagi generasi muda untuk berprestasi.

Pengembangan pariwisata melalui kampanye Sapta Pesona, menjadikan TTS sebagai destinasi unggulan.

Program ini disusun dengan tujuan jelas: memberikan perubahan nyata dalam waktu singkat dan menjawab kebutuhan mendesak masyarakat.

Dalam pidatonya, Bupati Eduard menegaskan bahwa lima tahun ke depan, pemerintahan yang ia pimpin akan berpedoman pada visi besar:

“Terwujudnya Masyarakat Timor Tengah Selatan yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera.”

 

Ia menjelaskan bahwa visi ini memiliki makna yang mendalam:

Maju, berarti menjadikan TTS unggul dalam berbagai aspek pembangunan.

Mandiri, menekankan kemandirian ekonomi dan berkurangnya ketergantungan pada bantuan luar.

Sejahtera, memastikan peningkatan kualitas hidup masyarakat, baik di kota maupun di desa.

Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah telah menetapkan enam misi utama, di antaranya pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, optimalisasi potensi daerah, dan tata kelola pemerintahan yang transparan serta akuntabel.

Bupati Eduard tidak menutup mata terhadap tantangan besar yang dihadapi TTS, terutama dalam hal keterbatasan anggaran akibat pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kreativitas dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat kecil.

“Kita harus mengubah pola pikir, bukan hanya bagaimana menghabiskan anggaran, tetapi bagaimana menciptakan peluang untuk menambah pendapatan daerah,” tegasnya.

Salah satu langkah konkret adalah melakukan efisiensi anggaran serta menerapkan konsep “Miskin Struktur, Kaya Fungsi”, yakni menyederhanakan birokrasi agar lebih efektif dan fokus pada hasil nyata bagi masyarakat.

Menutup pidatonya, Bupati Eduard mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari DPRD, Forkopimda, aparat pemerintah, hingga warga TTS, untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan kebersamaan, dukungan, dan partisipasi aktif dari semua pihak agar TTS bisa bangkit dan berkembang,” ujarnya.

Ia juga membuka ruang bagi kritik dan saran, dengan harapan bahwa pemerintahan yang ia pimpin benar-benar mampu mewujudkan harapan masyarakat.

“Pintu kami selalu terbuka bagi masukan yang membangun. Kita harus bergerak bersama, bukan hanya sekadar bicara, tetapi benar-benar bekerja untuk rakyat,” pungkasnya.

Dengan pidato ini, Bupati dan Wakil Bupati TTS resmi memulai tugas mereka. Kini, masyarakat menanti realisasi janji-janji yang telah disampaikan, terutama dalam 100 hari pertama pemerintahan baru ini.

Apakah program-program ini akan membawa perubahan yang nyata? Waktu akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: harapan baru telah menyala di hati masyarakat Timor Tengah Selatan.

Kini, semua mata tertuju pada langkah-langkah konkrit yang akan diambil oleh kepemimpinan baru ini. Dan seperti yang dikatakan Bupati Eduard, “Bersama, kita wujudkan TTS yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.”

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.