Pertunjukan Tarian Kataga Wanakaka diisi oleh penari-penari dari Sanggar Lowu Tana Beatu. Para penari tampil anggun dengan balutan pakaian adat yang lengkap. Mereka mengenakan topi khas yang disebut Kadu rowa, serta kain adat Regi Wanakaka untuk penari pria dan Rabing untuk penari perempuan. Aksesoris tradisional, seperti giring-giring dan parang Sumba (Katopu), menambah keindahan penampilan mereka.
Dua penari, Arisko dan Darmawan, menjelaskan bahwa tarian ini biasanya melibatkan 12 penari, yang terdiri dari enam penari laki-laki dan enam penari perempuan. Menurut mereka, pertunjukan tersebut merupakan simbol penghormatan kepada Julie Laiskodat dan Simon Petrus Kamlasi sebagai tokoh besar dalam politik daerah. “Tarian ini juga sering digunakan dalam upacara adat lainnya, seperti saat memasuki rumah baru, yang dalam bahasa Wanakaka disebut Tunu,” ujar Arisko.
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.