Minimnya Keterampilan Teknologi Perangkat Desa di TTS, Pemda Akui SDM Masih Rendah

oleh -Dibaca 353 Kali
oleh
images 1 2
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Denny Nubatonis, S.Sos., M.Si / foto ist

matatimor.com – TTS – Persoalan minimnya keterampilan teknologi perangkat desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kembali menjadi perhatian publik. Isu ini ramai diperbincangkan di berbagai media sosial, termasuk grup WhatsApp, setelah banyak perangkat desa di TTS diketahui belum mampu mengoperasikan komputer. Kondisi ini dinilai menjadi hambatan dalam pengelolaan dana desa dan pelayanan administrasi.

Menanggapi polemik ini, Pemerintah Daerah TTS melalui Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Denny Nubatonis, S.Sos., M.Si angkat bicara. Dalam keterangannya kepada matatimor.com melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 30 Januari 2025, Denny mengakui bahwa keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa menjadi faktor utama permasalahan ini.

“Harus kita akui, SDM di desa masih sangat terbatas,” tulisnya.

Denny menambahkan bahwa rendahnya keterampilan teknologi perangkat desa menjadi salah satu penghambat utama dalam pengelolaan dana desa. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mengadakan pelatihan yang cukup bagi perangkat desa agar mereka dapat memahami dan mengoperasikan sistem aplikasi yang tersedia.

“Ini salah satu faktor penghambat pengelolaan dana desa. Upaya kita adalah memastikan adanya pelatihan-pelatihan yang cukup agar perangkat desa bisa mengerti dan mengoperasikan sistem aplikasi yang ada,” cetusnya.

Isu ini juga menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Berdasarkan pantauan matatimor.com, perdebatan dalam sejumlah grup WhatsApp menunjukkan adanya dua kubu. Beberapa pihak mendukung pemerintah untuk segera merevisi aturan yang ada agar perangkat desa yang kurang kompeten bisa dievaluasi. Namun, ada juga yang justru menyalahkan pemerintah karena perangkat desa saat ini diangkat melalui tes dan seleksi.

“Ini salah pemerintah, kenapa waktu itu kalau mereka tidak paham tapi bisa lolos seleksi?” tulis salah satu peserta diskusi.

Tak sedikit pula yang mengusulkan agar pemerintah mengadakan tes ulang bagi perangkat desa.

“Kita minta pemerintah untuk merevisi kembali aturan yang ada. Kalau bisa, adakan ulang tes perangkat desa sehingga mereka yang lolos benar-benar melalui seleksi yang lebih ketat,” ujar peserta lainnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.