MataTimor.com – Menjelang Natal 25 Desember 2024 dan Tahun Baru 2025, Komisi IV DPRD Kabupaten TTS telah merumuskan langkah-langkah untuk menghadapi berbagai tantangan di tahun 2025.Sebagaimana dikatakan oleh Ketua Komisi IV DPRD TTS, Relygius L. Usfunan, SH, kepada wartawan saat ditemui di kantor DPRD Kabupaten TTS pada Kamis, 19 Desember 2024, ia menjelaskan beberapa langkah kesiapan Komisi IV DPRD TTS untuk menghadapi tantangan di tahun 2025.
“Untuk Komisi IV, pada 2025 kami akan menjalankan fungsi pengawasan dengan baik. Yang pertama adalah untuk bidang Kesehatan,” ujar mantan wakil ketua DPRD TTS 2019-2024 itu.
Di awal tahun 2025, Komisi IV berencana mengunjungi 36 Puskesmas untuk memberi motivasi agar penyerapan dana BOK dilakukan dengan baik dan benar.
Sedangkan untuk bidang Pendidikan, lanjut Egy, sapaan akrabnya, Komisi IV akan berupaya mengunjungi sekolah-sekolah yang terjauh, terutama yang berada di pedalaman, untuk mengetahui kondisi mereka. “Kami ingin memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat mendukung literasi numerasi, perbaikan proses belajar mengajar, serta mempersiapkan SDM yang baik untuk para guru dan peningkatan kapasitasnya agar menghasilkan output yang berkualitas,” jelas Egy. Artinya, Komisi IV ingin melihat langsung kegiatan sekolah, KBM, serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah-sekolah tersebut.
Baca Juga :
Terkait Sosial Kemasyarakatan, mantan wakil ketua DPRD TTS periode 2019 – 2024 itu menjelaskan bahwa untuk data tenaga kerja dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), data yang dimiliki pemerintah daerah berbeda dengan data yang ada di Kementerian Sosial. Oleh karena itu, Komisi IV telah melakukan konsultasi dengan Kementerian Sosial untuk verifikasi data DTKS. “Kami akan mendiskusikan langkah selanjutnya bersama Komisi IV,” kata Egy.
sedangkan untuk masalah tenaga kerja, terutama angkatan pencari kerja, Komisi IV telah mendengar berbagai aspirasi dan telah melakukan rapat bersama mitra untuk merumuskan program-program yang sesuai. “Contohnya, di Dispora, selain olahraganya, pemuda juga harus diberikan banyak kegiatan, karena nomenklaturnya adalah pemuda olahraga, maka pemuda harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Egy juga menyinggung permasalahan pekerja migran asal Kabupaten TTS yang baru-baru ini dideportasi dari Malaysia, bersama dengan istrinya dan enam anak-anaknya. Suaminya masih ditahan di Malaysia. “Komisi IV akan berkomunikasi dengan pemerintah untuk memastikan perlindungan bagi pekerja migran, dengan memastikan mereka berangkat dalam kondisi yang legal, bukan ilegal,” tegas Egy.
Bulog Salurkan Bantuan Beras Bervitamin dan Susu Formula untuk 173 Anak Stunting di Desa Oinlasi
Selain itu, Komisi IV juga mendorong penciptaan lapangan kerja melalui pelatihan keterampilan bagi pemuda, serta mempersiapkan BPJS Ketenagakerjaan bagi mereka yang membutuhkan, terutama yang tidak mampu, dengan biaya yang ditanggung oleh daerah.
Beberapa hari lalu, Komisi IV juga telah melakukan koordinasi dengan Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (PVP), yang dulunya dikenal dengan BLK, di Kementerian Tenaga Kerja Provinsi NTT. Egy menjelaskan bahwa beberapa program pelatihan akan diusulkan untuk memfasilitasi pemuda yang memiliki kreativitas di bidang perbengkelan, pertukangan, dan lainnya agar dapat mengikuti pelatihan di sana.
Terkait beasiswa untuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, Komisi IV juga telah mengadakan rapat untuk mengalokasikan anggaran dari dana spesifik untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan tenaga pendidik.
Untuk masyarakat umum, Komisi IV mendorong pembahasan kembali mengenai Peraturan Daerah (Perda) pemberian beasiswa. Jika memungkinkan, Komisi IV akan mengusulkan kepada paripurna agar ada Perda inisiatif yang mengatur pemberian beasiswa bagi masyarakat secara luas.
Dengan berbagai langkah yang telah disiapkan, Komisi IV DPRD TTS siap menghadapi tantangan di tahun 2025 dan berharap dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan daerah.