MataTimor.com – Soe, TTS – Insiden memalukan yang melibatkan Kepala Puskesmas Kapan, Kecamatan Mollo Utara, terus menuai kecaman. Setelah terungkap bahwa sang kepala puskesmas diduga dalam pengaruh alkohol saat mengendarai ambulans milik negara hingga mengalami kecelakaan, kini giliran Komisi IV DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) angkat suara.
Ketua Komisi IV DPRD TTS, Relygius L. Usfunana, SH, menegaskan bahwa pihaknya menyayangkan peristiwa yang mencoreng nama baik institusi kesehatan tersebut. Dalam keterangannya kepada MataTimor.com pada Rabu (23/4/2025), politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab disapa Egy itu menilai peristiwa ini sebagai pelanggaran serius yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Komisi IV sangat menyayangkan kenapa hal ini bisa terjadi. Ini mencerminkan lemahnya disiplin dan tanggung jawab pejabat publik dalam menggunakan fasilitas negara,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD TTS periode 2019–2024 tersebut.
Sebagai bentuk langkah konkret, Komisi IV secara resmi meminta Dinas Kesehatan Kabupaten TTS untuk segera memeriksa secara internal kepala puskesmas yang bersangkutan melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Kami minta kepada Ibu Kadis Kesehatan dan seluruh jajaran agar segera melakukan BAP dan menjatuhkan sanksi yang tegas. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.
Egy menambahkan bahwa kejadian ini harus menjadi pelajaran berharga, tidak hanya bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi seluruh jajaran Puskesmas dan Dinas Kesehatan agar lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam penggunaan ambulans sebagai fasilitas vital pelayanan publik.
Sebelumnya, pada Senin dini hari (21/4), Kepala Puskesmas Kapan dilaporkan menabrak tiang jaringan Telkom di wilayah Kelurahan Nonohonis, tepatnya di depan Puskesmas Kota Soe, setelah mengemudikan ambulans dalam kondisi diduga mabuk. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerusakan pada tiang Telkom menyebabkan gangguan akses telepon dan internet di wilayah sekitar, termasuk Puskesmas Kota Soe.
Petugas Telkom yang berada di lokasi mengonfirmasi bahwa tiang tersebut patah dan tercabut dari tanah akibat benturan keras. “Sudah diganti pagi tadi. Tiang patah sampai tercabut dari tanah,” ungkap salah satu teknisi Telkom.
Peristiwa ini langsung memicu sorotan publik. Warga menilai kejadian tersebut sebagai bentuk kelalaian serius dan mempermalukan institusi kesehatan yang seharusnya menjadi garda terdepan pelayanan masyarakat.
“Kok bisa ambulans dipakai pribadi, apalagi tengah malam dan dalam kondisi mabuk? Sangat memalukan,” ujar seorang warga setempat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kepala Puskesmas Kapan maupun Dinas Kesehatan TTS. Sementara itu, masyarakat mendesak agar penyalahgunaan fasilitas publik ini segera ditindaklanjuti dengan langkah hukum dan disipliner yang jelas.