Kenang Masa Lalu, SPK Hadirkan Bangunan Inovatif Untuk SD GMIT Soe 2

Shares

MataTimor.com, SoE, TTS – Sabtu, 25 April 2025 Tenaga Ahli Bidang Lingkungan Hidup Menko Pangan, Brigjen TNI (Purn.) Simon Petrus Kamlasi, atau yang dikenal luas di wilayah Provinsi NTT dengan sebutan SPK, mengunjungi SD GMIT SoE 2, Kabupaten Timor Tengah Selatan, guna meninjau langsung sebuah bangunan portabel yang merupakan bantuan dari pribadinya sendiri.

Setibanya di SD GMIT SoE 2, SPK yang didampingi putranya, Dava, dan sejumlah tim, disambut dengan antusiasme tinggi oleh para guru dan siswa. Acara penyambutan diawali dengan tarian-tarian yang dibawakan oleh anak-anak sekolah, dilanjutkan dengan prosesi adat berupa pengalungan kain tenun bermotif khas Kabupaten TTS.

Saat diwawancarai sejumlah awak media, mantan Staf Ahli Kasad ini menjelaskan bahwa kunjungannya kali ini dilakukan sambil mengantar anaknya mengurus dokumen administrasi untuk melanjutkan pendidikan ke Jerman.

“Saya kebetulan datang untuk mengurus dokumen anak saya yang akan melanjutkan pendidikan ke Jerman. Sekaligus, saya menyempatkan diri untuk singgah melihat langsung bangunan portabel yang saya bangun setahun lalu,” jelas pria tamatan SMA Taruna Nusantara ini.

Terpisah, kepada MataTimor.com, SPK menjelaskan bahwa kunjungannya ke SD GMIT SoE 2 juga menjadi momen bernostalgia, karena ia pernah menjadi siswa di sekolah tersebut selama kurang lebih lima tahun, dari kelas 1 hingga kelas 5.

“Sebenarnya ini juga bagian dari saya bernostalgia, karena saya pernah menjadi siswa di sekolah ini,” ungkapnya.

Baca Juga  YNS: DOB Amanatun dan Amanuban Harus Dimulai dari Kesiapan Sosial dan Konsolidasi Kuat dari Daerah

SPK kemudian menjelaskan bahwa konsep bangunan portabel memang belum banyak digunakan di wilayah Kabupaten TTS, namun bangunan jenis ini sangat mudah dan cepat dikerjakan.

“Bangunan ini biasanya digunakan untuk kapela atau gereja kecil. Namun kali ini difungsikan sebagai aula sekolah. Ini semacam edisi khusus. Secara desain tidak banyak berbeda, tapi bisa menjadi replika ke depan. Bangunan ini portabel, dibangun dengan sistem knockdown, cepat, murah, dan tahan gempa. Sangat cocok untuk kondisi darurat,” jelasnya.

Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup (Menko Pangan) ini juga menambahkan bahwa ke depannya model bangunan ini dapat ditawarkan kepada pemerintah dengan beberapa penyesuaian.

“Jika ada kesempatan, kami akan tawarkan model ini kepada pemerintah. Tentu akan kami modifikasi agar desainnya lebih berciri lokal, menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh di daerah, namun tetap dengan konstruksi yang kokoh, rigid, dan kuat. Itu yang sedang kami kembangkan saat ini,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa SD GMIT SoE 2 merupakan sekolah kedua yang menerima bantuan bangunan ini, setelah sebelumnya bangunan serupa diresmikan di SMAK Oh’aem, Amfoang Selatan.

“Ini merupakan bantuan andalan saya. Model bangunan ini pada dasarnya dirancang untuk sekolah, tetapi juga bisa digunakan untuk kapela atau gereja, khususnya di jemaat-jemaat baru yang jumlah kepala keluarganya di bawah 100,” tambah pria yang akrab disapa SPK ini.

SPK juga menyatakan keprihatinannya terhadap keterbatasan ruang belajar di SD GMIT SoE 2. Ia mengatakan bahwa jumlah siswa cukup banyak, namun ketersediaan ruang masih sangat terbatas.

Baca Juga  Rayon Nekmese Hadirkan Pesan Iman dan Toleransi di Lomba Kreasi Salib GMIT Imanuel SoE

“Jumlah siswa cukup banyak, tapi ruangannya terbatas. Sampai sekarang siswa-siswi masih harus belajar pagi dan sore,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD GMIT SoE 2, Yusak Neolaka, S.Pd., menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan kepedulian yang diberikan.

“Kami bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Bapak Simon Petrus Kamlasi atas kepeduliannya. Gedung ini sangat kami butuhkan, khususnya sebagai aula. Sejak sekolah ini berdiri, kami belum pernah memiliki aula, sehingga kesulitan dalam menjalankan ibadah dan pembinaan rohani,” ujarnya.

Yusak menambahkan bahwa pihak sekolah tidak memiliki sesuatu untuk dibalas, tetapi akan terus mendoakan kebaikan SPK.

“Kami tidak memiliki apa pun untuk membalas bantuan ini, namun kami akan terus mendoakan agar kebaikan dan kepedulian ini menjadi berkat bagi banyak orang,” tutup Kepala Sekolah SD GMIT SoE 2.

Penulis: Rhey Natonis

No More Posts Available.

No more pages to load.