TTS, Matatimor.com – Hujan deras yang berkepanjangan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan sejumlah wilayah mengalami banjir dan kerusakan jalan. Situasi ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat, terutama karena akses transportasi terganggu dan potensi dampak ekonomi yang besar.
Menanggapi kondisi tersebut, Anggota DPRD Provinsi NTT Fraksi Golkar, Dr. Inche D. P. Sayuna, S.H., M.Hum., M.Kn, menyuarakan perlunya tindakan cepat dari pemerintah. Dalam pernyataannya kepada Matatimor.com melalui pesan WhatsApp pada Rabu, 29 Januari 2025, Inche menekankan pentingnya koordinasi yang terstruktur dan respons yang sigap dari pihak terkait.
“Pemerintah harus segera melakukan penanganan dan saling berkoordinasi secara berjenjang. Pemetaan wilayah terdampak harus dilakukan dengan baik, serta bantuan harus disiagakan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Lebih lanjut, politisi senior Partai Golkar asal TTS ini menyoroti pentingnya percepatan perbaikan jalan-jalan strategis yang terdampak banjir. Menurutnya, kerusakan infrastruktur transportasi akan berdampak langsung pada aktivitas ekonomi warga.
“Jalan-jalan yang rusak akibat banjir harus menjadi prioritas utama dalam penanganan. Jika akses transportasi lumpuh, ekonomi masyarakat akan ikut terdampak,” tegas Inche, yang juga merupakan lulusan S3 di Universitas Negeri pada tahun 2017 itu.
Ia juga menyarankan agar alat berat disiagakan di lokasi-lokasi rawan serta mendirikan posko di setiap titik kritis. Dengan demikian, distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak dapat berjalan lebih efektif.
Selain infrastruktur, Inche juga menyoroti dampak banjir terhadap permukiman warga dan lahan pertanian. Ia mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan pendataan terhadap kepala keluarga (KK) yang terdampak dan menyalurkan bantuan dengan cepat.
Menurutnya, pemerintah daerah tidak perlu mengalami kendala anggaran dalam menangani bencana ini. Ia menegaskan bahwa Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD dapat dimanfaatkan untuk situasi darurat seperti ini.
“Di setiap pos APBD sudah ada nomenklatur anggaran yang disiagakan untuk mengantisipasi bencana. Belanja Tidak Terduga (BTT) bisa digunakan sehingga penanganan darurat tidak seharusnya terhambat. Untuk solusi jangka panjang, Pemda harus segera berkoordinasi agar penanganan dilakukan sesuai kewenangan,” jelasnya.
Dalam catatannya, Inche juga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana. Menurutnya, instansi teknis yang menangani pembangunan jalan di TTS harus menerapkan struktur yang lebih kokoh, terutama di ruas jalan yang rawan bencana.
“Jalan-jalan di TTS yang sering rusak akibat bencana harus dikerjakan dengan struktur yang lebih kuat. Hal ini penting agar jalan tetap bertahan meskipun terjadi banjir,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT tersebut.
Di akhir pernyataannya, ia juga mengingatkan masyarakat agar ikut berperan dalam mitigasi bencana dengan menjaga lingkungan.
“Masyarakat harus dihimbau untuk tidak membakar hutan dan mulai menanam lebih banyak pohon. Ini penting untuk mencegah longsor yang selalu terjadi setiap tahun,” tutupnya.