Elda Riwu Soroti Sosialisasi Kekerasan di TTS : Kenapa Korban yang Disasar, Bukan Pelaku?

SoE – MataTimor.com ][ Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) hingga kini masih tergolong tinggi. Kondisi ini menuai sorotan dari berbagai kalangan, termasuk generasi muda. Salah satunya datang dari Elda Riwu, mahasiswi asal Desa Pollo, Kecamatan Amanuban Selatan, yang saat ini menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

kepada matatimor.com pada Rabu, 16 Juli 2025 di Desa Netpala, Kecamatan Mollo Utara, Elda yang kini duduk di semester enam menyampaikan kritiknya terhadap strategi sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani isu kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Menurut Elda, sosialisasi yang dilakukan selama ini cenderung menyasar pada korban, yakni perempuan dan anak, padahal semestinya upaya edukasi juga harus ditujukan kepada para pelaku potensial, terutama kaum laki-laki.

“Bagaimana kita melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman terhadap perempuan dan anak yang notabenenya mereka adalah korban. Harusnya pemerintah juga menyasar para pelaku atau potensi pelaku kekerasan, khususnya laki-laki,” tegas wanita berusia 23 tahun ini.

Elda menekankan pentingnya ketepatan sasaran dalam kegiatan sosialisasi maupun pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah, agar materi yang disampaikan dapat memberi dampak nyata dalam menekan angka kekerasan di TTS.

“Saran saya untuk pemerintah, ke depan kegiatan sosialisasi atau pelatihan harus benar-benar melihat siapa target yang tepat, agar informasi dan edukasi yang diberikan tidak sia-sia dan bisa ditindaklanjuti dengan bai