SoE – MataTimor.com – Hampir empat bulan pasca bencana longsor yang melanda Desa Kuatae, Kecamatan Kota SoE, para korban masih bertahan di lokasi penampungan sementara di GOR Nekmese SoE. Meski kondisi terbatas, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) memastikan tidak tinggal diam dalam menangani persoalan tersebut.
Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya mencari solusi terbaik untuk merelokasi warga terdampak ke tempat yang lebih layak. Lokasi relokasi lanjutan yang telah disiapkan berada di Sonapolen, Kecamatan Kota SoE.
“Pemerintah tidak tinggal diam. Kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Dinas Kehutanan Provinsi NTT, karena lokasi relokasi ini berada di kawasan kehutanan,” tegas Bupati yang akrab disapa Buce Lioe saat diwawancarai MataTimor.com.
Menurutnya, proses pembangunan hunian sementara maupun hunian tetap masih menunggu keputusan resmi dari Gubernur NTT, mengingat status lahan tersebut merupakan wilayah kehutanan.
“Kita tidak bisa langsung membangun. Pemerintah kabupaten sedang berproses dan menunggu putusan dari Gubernur. Ketika keputusan sudah keluar, barulah kita mulai bangun,” lanjut Bupati Buce.
Ia juga menambahkan bahwa Pemkab TTS berhati-hati dalam mengambil langkah, agar tidak menyalahi kewenangan provinsi.
“Jangan sampai pemerintah kabupaten terkesan mendahului. Kita ikuti prosedur dan regulasi,” tandasnya.
Pantauan MataTimor.com di lokasi relokasi menunjukkan bahwa Pemkab telah memulai pembersihan lahan sebagai bentuk kesiapan awal. Sementara itu, komunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah provinsi dan sektor teknis lainnya, terus dijalin untuk mempercepat realisasi pembangunan hunian bagi para korban.