MataTimor.com – TTS – Banjir melanda Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu, 04 Januari 2024. Akibat kejadian ini, sebanyak 131 rumah warga terendam air, menyebabkan kerusakan dan kesulitan bagi masyarakat setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pemerintah Desa Bena dan Tim Siaga Bencana Desa (TSBD), kejadian bermula pada pukul 11:15 WITA, saat hujan dengan intensitas sedang mulai mengguyur Desa Bena. Hujan yang semula ringan terus berlanjut hingga pukul 12:20 WITA, dan semakin intensif antara pukul 12:20 hingga 16:30 WITA. Hujan deras disertai petir dan guntur menyebabkan luapan air dari Kali Faut Muit Desa Oekiu serta beberapa sungai kecil yang berasal dari hutan KSDA Ale Aisio. Akibatnya, banjir pun terjadi.
Ketua Tim Siaga Bencana Desa Bena, Lori Abraham Pattipelohi, menjelaskan bahwa banjir ini menggenangi wilayah Dusun 3 Kobenunuh, termasuk RT. 14, 15, 16, 17, serta RT. 18, 19, dan 20. “Berdasarkan hasil rekapan tim dan kunjungan langsung ke lokasi, kami mencatat bahwa ketinggian air di seluruh wilayah tersebut berkisar antara 50 hingga 80 cm. Selain itu, luapan air juga menggenangi jalan negara sepanjang kurang lebih 3 kilometer,” kata Pattipelohi.
Tidak hanya di Dusun 3, banjir juga merambah ke Dusun 1 dan Dusun 2. Di wilayah tersebut, genangan air mencapai ketinggian antara 50 hingga 60 cm, terutama di RT. 1, 3, 4, 5, dan 8 di Dusun 1, serta RT. 9, 10, 11, dan 13 di Dusun 2. Genangan air juga merendam jalan negara sepanjang 500 meter.
Onesimus F. Benu, Kasie Pemerintahan Desa Bena, menambahkan, “Kami masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan. Kondisi warga cukup sulit karena air menggenangi pemukiman dan jalan, mempersulit akses.”
Sampai saat ini, warga yang terdampak masih berupaya mengamankan diri dan barang-barang mereka. Namun, hingga berita ini dimuat, belum ada respons dari Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Pesan WhatsApp yang dikirimkan kepada PJ. Bupati Timor Tengah Selatan, Drs. Seperius E. Sipa, M.Si, terkait kondisi ini belum mendapat balasan.
Pihak berwenang di Desa Bena terus berkoordinasi dengan tim relawan dan warga setempat untuk menangani situasi ini, namun kebutuhan mendesak akan bantuan darurat dan upaya penyelamatan masih menjadi prioritas utama.
Hingga berita ini diturunkan, media ini masih mencoba menghubungi pihak-pihak terkait.